Faktawicara.id – Dumai — Kota Dumai kini berada di ujung tanduk! Tanah dikeruk, lingkungan rusak, dan hukum diduga dibungkam! Dewan Pimpinan Daerah Barisan Rakyat Anti Korupsi (BARA API) meledakkan bom pernyataan mengejutkan ke publik dengan melayangkan surat terbuka kepada Kapolres Dumai AKBP Angga F. Herlambang, SIK, SH. Isi surat itu seperti ledakan yang mengguncang jantung penegakan hukum di Kota Minyak ini.
Dalam dokumen yang beredar luas, BARA API menyebutkan dengan tegas adanya aktivitas tambang Galian C ilegal yang marak dan dibiarkan begitu saja. Parahnya lagi, tambang-tambang itu tersebar di beberapa titik, seakan menunjukkan bahwa ini bukan kegiatan acak, melainkan jaringan bisnis hitam yang berjalan sistematis dan terstruktur …!!!
Berikut titik-titik “neraka tambang” versi BARA API :
Kelurahan Mekar Sari, Dumai Selatan – Dikuasai oleh seseorang berinisial Coi dan zulfikar.
Kelurahan Pelintung, Medang Kampai – Milik Koneng, disebut sebagai pemain lama.
Kelurahan Bukit Nenas, Bukit Kapur – Aktivitas tambang liar tak terkendali.
Kelurahan Bagan Besar, Bukit Kapur – Lahan dikeruk tanpa ampun, warga hanya bisa pasrah.
BARA API menyodorkan tiga pertanyaan kepada Kapolres Dumai :
1. Bagaimana kah sebenarnya duduk permasalahan dari keseluruhan kegiata penambangan pasir urug dan tanah timbun diwilayah hukum polres dumai? Mohon jawaban dan penjelasan disertai dengan data pendukung
2. Apakah bapak kapolres dumai mengetahui adanya kegiatan penambangan kami duga ilegal tersebut?
3. Adanya penambangan pasir urug dan tanah timbun yang diduga ilegal tersebut telah mengakibatkan kerusakan lingkungan. Apakah sanksi yang harus diberikan kepada para penambang tersebut?
Tak berhenti di situ, BARA API menyebutkan bahwa kegiatan tambang ini diduga didukung oleh oknum lembaga pemerintah yang seharusnya menjadi pengawas. Lebih gila lagi, meski ilegal, kegiatan ini tetap dikenai pungutan dan pajak, seolah ada kekuatan yang melegalkannya di balik layar.
“Ini bukan hanya persoalan tambang! Ini soal kehancuran sistem hukum yang dimainkan oleh jaringan hitam yang rapi dan berani! Kami siap buka semua nama, semua dalang, jika penegakan hukum tak bergerak!” tegas pimpinan DPD BARA API.
Kini, bola panas ada di tangan Kapolres Dumai. Apakah hukum akan bangkit dan membersihkan kota dari mafia tambang? Atau justru ikut terseret dalam kubangan lumpur tambang ilegal yang mencemari segalanya?
Masyarakat menunggu. BARA API mengancam akan membuka data dan bukti lebih jauh ke publik dan aparat penegak hukum pusat bila tak ada gerakan nyata.
Dumai Darurat Tambang! Hukum ditantang. Rakyat menjerit. Siapa yang berani memberantas …???
(***)
